Persahabatan dan Kematian Part 16 (ENDING)
## 5 tahun kemudian ##
Sudah lama Rio, Shilla, Ify,
Alvin, Ray dan Cakka bersahabat. Band yang mereka dirikan bersama terpaksa
vakum karena urusan mereka masing-masing. Walaupun begitu, mereka persahabatan
mereka berenam tetap utuh.
5 tahun kemudian…
Di ruang tunggu sebuah bandara di
Amerika..
“Oh no! Ni bandara atau terminal,
sih? Lama amat berangkatnya. Pake ditunda segala lagi” seorang cowok gondrong
nan gagah sibuk ngedumel di bandara. Ya, dialah Ray. Ray sekarang sedang
melanjutkan kuliahnya di Amerika. Ia mengambil strata dua jurusan hubungan
internasional. Hari ini, Ray akan pulang ke Indonesia. Kuliahnya sedang break
karena libur musim panas. Pesawat yang akan membawa Ray ke Indonesia
keberangkatannya ditunda. Hal ini membuat Ray ngedumel sendiri di ruang
tunggu. Seorang bule yang duduk di sebelah Ray memandangnya bingung. Ray yang merasa diperhatikan jadi risih. Dipelototinya bule itu.
tunggu. Seorang bule yang duduk di sebelah Ray memandangnya bingung. Ray yang merasa diperhatikan jadi risih. Dipelototinya bule itu.
“Ape lo bule?” tanya Ray dengan
galak. Si bule yang tidak mengerti dengan bahasa Ray buru-buru mengalihkan
pandangannya. Satu jam kemudian, penumpang pesawat yang akan berangkat ke
Indonesia dipersilahkan naik ke pesawat. Ray duduk di seat yang sudah tertera
di tiketnya. Kira-kira setengah jam ia duduk di pesawat. Pesawat itu tidak juga
berangkat.
“Gila! Lelet banget ni pesawat”
omel Ray. Ia melihat ke kursi penumpang yang ada di sebelahnya. Belum ada
penumpang. Ray mengerti kenapa pesawat yang ditumpanginya tak juga berangkat.
“Hm..pantesan! Lelet banget
penumpangnya. Siapa sih, yang duduk disini?” Ray bertanya-tanya. Tiba-tiba
seorang cewek masuk ke dalam pesawat dengan napas yang ngos-ngosan. Ia mencari
seatnya. Lalu, ia duduk di kursi penumpang di sebelah Ray. Ray menoleh pada
cewek itu. Dipandanginya cewek itu. Wajah cewek itu sangat familiar. Cewek itu
risih karena diperhatikan oleh Ray. Ia pikir cowok yang duduk disebelahnya
adalah bule.
“Heh, bule! Ngapain lo liatin
gu..” kata-kata cewek itu terputus ketika melihat wajah cowok yang duduk di
sebelahnya.
“Ray!” kata cewek itu terkejut.
Ray ingat cewek itu setelah mendengar suaranya.
“Ify!” jawab Ray. Ia tidak
menyangka akan bertemu dengan Ify.
“Kok lo disini?” tanya Ray pada
Ify yang menurutnya semakin cantik.
“Ya kuliahlah. Masa gue mau
ngamen disini. Gue kangen banget sama lo” kata Ify.
“Gue juga” jawab Ray.
“Tapi lo kebangetan ya, Ray. Lo
nggak pernah nelfon gue lagi” kata Ify.
“Ya, mana gue tau kalo lo itu
bakalan kuliah disini juga. Lagian nomer lo nggak aktif lagi” jawab Ray. Ify
nyengir.
“Hehehe. Iya, gue ganti nomer”
kata Ify.
“Lo diundang, Ray?” tanya Ify.
Ray mengerti apa maksud dari pertanyaan Ify. Ray mengangguk.
“Ya iyalah. Pas gue denger, gue
langsung kaget” jawab Ray.
“Gue juga. Kak Alvin ngasih tau
gue. Habis itu gue langsung pesen tiket” kata Ify. Ray benar-benar terpesona
melihat Ify yang sekarang. Rambut Ify sekarang bergelombang. Ify pun sekarang
jadi lebih stylish. Tak lama kemudian, pesawat itu pun lepas landas. Selain
untuk berlibur, kepulangan Ray dan Ify ke Indonesia adalah untuk menghadiri
moment pertunangan sahabat mereka, Rio dan Shilla. Ya, Rio akan bertunangan
dengan Shilla. Acaranya akan diadakan lusa. Akhirnya Ray dan Ify sampai juga di
bandara Soekarno-Hatta.
“Heh, Indonesia i’m back” kata
Ray.
“Lo dijemput, Ray?” tanya Ify.
“Mungkin. Lo Fy?” tanya Ray
balik. Ify mengangguk.
“Kak Alvin sama yang lainnya
jemput gue” jawab Ify. Terdengar seseorang memanggil Ify. Ify menoleh.
“Itu mereka, kesana yuk” ajak
Ify. Ify dan Ray bergegas menuju sumber suara yang memanggil Ify.
“Kak Alvin!” seru Ify. Ia memeluk
kakak tercintanya itu
“Ray!” seru seseorang. Ia adalah
Cakka.
“Yo!” sapa Ray.
“Lo balik kenapa nggak
bilang-bilang?” tanya Rio.
“Gue rencananya mau kasih kejutan
buat kalian semua. Terutama sweet couple kita ini” jawab Ray.
“Gila, gue pulang ternyata udah
tunangan aja lo berdua. Kagak dapet jatah PJ deh gue” lanjut Ray. Rio, Alvin,
Shilla, Cakka dan Ify tertawa. Mereka berenam meninggalkan bandara. Mereka
pergi makan ke sebuah restoran.
Di restoran…
“Eh Yo, gimana kerjaan lo?” tanya
Ray.
“Baik-baik aja” jawab Rio.
Sekarang, Rio sudah menjadi manager sebuah perusahaan.
“Kuliah lo gimana, Ray?” tanya
Cakka.
“Lancar. Kalo lo?” tanya Ray.
“Gue juga lancar. Tahun depan gue
wisuda S2 gue” jawab Cakka.
“Kuliah kamu gimana, Fy?” tanya
Alvin.
“Lancar banget, kak. Ify jadi
anak kesayangan dosen disana” jawab Ify.
“Wah, wah. Adek gue emang selalu
bikin bangga” kata Alvin.
“Perusahaan rekaman lo apa
kabarnya, Vin?” tanya Ray.
“Baik, kok” jawab Alvin. Alvin
sekarang menjadi seorang direktur perusahaan rekaman.
“Shil, gimana cara kak Rio
ngelamar lo?” tanya Ify. Shilla tertawa.
“Rio ngelamar Shilla di warteg”
jawab Cakka. Ray dan Ify melongo.
“Ha? Yang bener?” tanya Ify dan
Ray berbarengan.
“Hahaha, iya. Pas Rio ngelamar
gue, orang-orang yang lagi pada makan disana pada nontonin kita. Tapi gue nggak
bakalan lupa sama moment itu” jawab Shilla. Tiba-tiba hp Shilla berbunyi. Ada
sebuah pesan untuknya. Dibacanya pesan itu.
“Dari siapa, Shil?” tanya Rio.
“Pelanggan. Biasa, minta order
baju” jawab Shilla. Siang itu, mereka berenam bernostalgia ria bersama.
Keesokan harinya, Ray pergi
sebuah makam. Makam Olivia.
“Hai, Liv. Udah 5 tahun gue nggak
kesini. Gue kangen banget sama lo” kata Ray. Ia banyak bercerita di makam
Olivia dan berdoa sejenak.
“Moga lo tenang disana” kata Ray.
Terdengar sebuah bisikan yang sangat dikenal Ray.
“Aku harap kamu bahagia, Ray”
bisik suara itu.
“Oliv?” panggil Ray. Tidak ada
jawaban lagi. Ray tersenyum.
“Pasti. Gue pasti bahagia” kata
Ray.
Sementara itu, Rio berada di
makam Keke, Deva dan papanya. Shilla ikut menemani Rio.
“Ke, besok gue akan tunangan sama
Shilla. Gue mohon doa dari lo. Dan asal lo tau, kehadiran lo nggak akan pernah
terganti di hati gue” kata Rio.
“Keke, gue mau izin sama lo. Gue
janji akan jagain Rio. Semoga lo tenang disana” tambah Shilla.
“Gue akan selalu doain lo berdua”
terdengar sebuah suara yang lembut. Rio dan Shilla tersenyum. Setelah itu,
mereka berdua beranjak dari makam Keke menuju makam Deva dan papa Rio. Mereka
berdoa disana.
“Kita pergi sekarang?” tanya Rio.
Shilla mengangguk. Rio memacu mobilnya ke makam Tian.
“Kak, aku datang lagi. Besok aku
tunangan sama Shilla. Aku mohon doa dari kakak. Semoga kakak tenang disana”
kata Rio. Setelah berdoa disana, Rio dan Shilla pulang. Setelah mereka
meninggalkan makam Tian, terlihat sesosok seorang cowok berdiri di bawah pohon
cemara di dekat makam.
“Aku akan selalu doain
kebahagiaan kamu dan kamu harus tau kalau aku udah tenang disini” kata cowok
itu.
Malam harinya, keenam sahabat itu
berkumpul bersama di rumah Rio. Rumah Rio sudah di dekorasi sedemikian rupa
untuk acara besok.
“Dekorasinya keren, Yo” puji
Alvin.
“Ya iyalah, Rio gitu loh” jawab
Rio.
“Oh ya, Shil. Besok lo pake baju
apa?” tanya Ify.
“Gue pake kebaya yang udah gue
desain sendiri” jawab Shilla.
“Tunangan gue ini emang selalu
bikin gue kagum” kata Rio. Shilla tersenyum.
“Calon. Inget, masih calon” kata
Cakka. Mereka semua tertawa.
“Besok lo semua musti datang
tepat waktu” kata Rio. Mereka berenam menghabiskan waktu bersama di rumah Rio.
Sekitar pukul setengah sepuluh malam, mereka pamit pulang.
Hari H pertunangan Rio dan
Shilla…
Shilla nampak cantik dengan
kebaya modern berwarna cokelat itu. Sepadan dengan Rio yang memakai kemeja
putih dan jas cokelat.
“Kamu cantik banget malam ini,
Shil” puji Rio. Shilla tersenyum sangat manis.
“Kamu juga ganteng malam ini”
balas Shilla sambil merapikan dasi Rio.
“Ehem!” terdengar seseorang
berdehem.
“Alvin? Lo bareng Sivia?” tanya
Rio. Alvin mengangguk.
“Selamat ya, bro. Gue tunggu
undangan pernikahan lo” jawab Alvin yang malam itu
datang dengan Sivia. Penyanyi pendatang baru sekaligus pacar Alvin.
datang dengan Sivia. Penyanyi pendatang baru sekaligus pacar Alvin.
“Rio, Shilla. Selamat ya” kata
Sivia.
“Makasih, Vin, Via” jawab Shilla.
Tak lama kemudian, terlihat Cakka yang datang bersama Agni, juniornya di
kampus.
“Selamat, Rio, Shilla” kata Cakka
dan Agni.
“Thanks, yah. Oh ya, Vin. Ify
mana?” tanya Rio.
“Katanya tadi nyusul” jawab
Alvin.
“Ray juga belum datang” kata
Shilla.
“Ah, payah nih mereka berdua”
komentar Cakka. Setengah jam kemudian, datanglah seorang cowok dan seorang
cewek bersama. Mereka tampak serasi. Si cewek mengenakan dress selutut berwarna
biru dan si cowok memakai kemeja biru dan jas putih.
“Wow….” komentar Sivia.
“Kenapa, Via?” tanya Alvin. Sivia
menunjuk pada pasangan yang baru datang itu.
“Tu cowok ganteng banget” Agni
terpesona. Cakka merasa tersaingi.
“Ah, masa? Gantengan juga gue”.
Eh, perasaan gue tau sama tuh cowok” kata Cakka.
“Itu Ray!” kata Rio. Ia memanggil
Ray dan Ify.
“Wah, lo berdua kagak
bilang-bilang mau datang bareng” protes Cakka. Ray cengengesan.
“Hm…pantesan kamu tadi diajak
bareng nggak mau” kata Alvin.
“Hehe…peace kak” kata Ify.
“Oh ya, Vin. Gue mau minta izin
sama lo. Gue mau pdkt sama adek lo yang cantik ini” kata Ray. Yang lain
tertawa.
“Gue sih nggak keberatan” jawab
Alvin.
“Yes!!!” kata Ray.
“Shil, lo cantik banget” puji
Ify.
“Makasih. Lo juga cantik kok.
Sebanding sama Ray” kata Shilla.
“Ha? jadi gue cantik?” tanya Ray.
“Ya nggaklah. Maksud gue Ify
sebanding sama lo. Dia cantik, elo ganteng” jawab Shilla.
“Yes, Shilla aja bilang gue
ganteng” kata Ray. Mereka tertawa. Setelah itu, acara yang sebenarnya dimulai.
Rio menyematkan sebuah cincin di jari Shilla. Shilla pun begitu. Tepuk tangan
meriah diberikan pada pasangan itu. Ify tampak terharu melihat Rio dan Shilla.
“Shil, makasih banget ya, selama
5 tahun ini kamu udah mau jadi sahabat dan pacar aku. Dan sekarang kamu udah
jadi tunangan aku. Kamu juga menemaniku disaat-saat sulit seperti saat
menyeramkan 5 tahun lalu.” kata Rio
“Aku juga, Rio. Walaupun aku
nggak bisa ngegantiin Keke di hati kamu, tapi aku harap aku bisa ngisi ruang
yang kosong di hati kamu, Rio” jawab Shilla.
“Pasti” balas Rio. Malam itu
menjadi malam yang paling indah bagi Rio dan Shilla, dan juga bagi keempat
sahabat mereka. Rio teringat pada ucapannya saat ulang tahun Alvin 5 tahun
lalu, hal yang paling
besar dalam hidup adalah persahabatan, cinta dan kematian yang pasti akan datang menghampiri dirinya dan teman-temannya.
besar dalam hidup adalah persahabatan, cinta dan kematian yang pasti akan datang menghampiri dirinya dan teman-temannya.
“Sekali lagi, selamat ya
Rio-Shilla!” ucap Ray.
Setelah 5 tahun berlalu, mereka
tetap bersahabat erat. Bahkan diantara mereka ada yang jadi jodoh.
The End
AKHIRNYAAAA ENDING JUGA:D Udah lunas ya utang gue ke kalian-kalian yang nungguin fics ini. Ini kayaknya fics icil terakhir yang gue re-post. Mungkin kalaupun gue muncul lagi dengan fics dengan cast exo. Sebenernya sih udah ada fics yang lagi 'on process' cuma ga tau bakal di post atau ngga hehehe. Oke deh, see ya in next posting. Bagi yang mau baca ulang fics ini, bisa di mulai dari sini. see ya in my another fics maybe, if i'm not lazy or shy to post it? hehe.
AKHIRNYAAAA ENDING JUGA:D Udah lunas ya utang gue ke kalian-kalian yang nungguin fics ini. Ini kayaknya fics icil terakhir yang gue re-post. Mungkin kalaupun gue muncul lagi dengan fics dengan cast exo. Sebenernya sih udah ada fics yang lagi 'on process' cuma ga tau bakal di post atau ngga hehehe. Oke deh, see ya in next posting. Bagi yang mau baca ulang fics ini, bisa di mulai dari sini. see ya in my another fics maybe, if i'm not lazy or shy to post it? hehe.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar